Mark Up Anggaran
Ini dia modus korupsi yang sering digunakan untuk melakukan permalingan, dilakukan dengan cara yang sudah sangat populer, yaitu mark up atau menaikkan anggaran pada suatu kegiatan atau proyek. Setiap tahun Bupati/Walikota menerbitkan Indeks Satuan Harga, tetapi ketentuan tersebut dibuat untuk mengendalikan kegiatan yang sulit dimaling. Untuk kegiatan yang mudah dimaling, ketentuan indeks tidak lebih dari alat untuk menghitung berapa nilai sebuah kegiatan atau proyek.
Dari sekian banyak kegiatan yang mark up-nya menonjol adalah kegiatan-kegiatan yang menyangkut barang cetakan dan barang-barang yang menggunakan jasa teknologi. Semakin tinggi teknologinya, mark up nya bisa semakin tidak terkendali.
Pencetakan blanko dalam program komputerisasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah salah satu lahan pengerukan dana. Memang satu blanko KTP hanya dimark up katakanlah Rp. 3000, tetapi kalau jumlah penduduk dewasa sebuah kabupaten mencapai 500ribu orang maka akan terkumpul dana Rp. 1,5 milyar. Yang menggiurkan, penerbitan KTP berlangsung sepanjang tahun karena penduduk dewasa bertambah terus. Belum lagi KTP “Aspal” alias asli tapi palsu. KTPnya asli, tetapi datanya palsu. Misalkan pemohon masih anak-anak, tetapi karena akan bekerja di luar kota, agar tidak menimbulkan persoalan, maka usia dinaikkan. Jumlahnya juga bisa terus membludag karena banyak pula penduduk ber-KTP ganda.
Mengetahui bahwa potensi dimaling cukup besar, rayahannya sampai ke Pusat juga. Caranya, Pusat dalam hal ini Departemen terkait menerbitkan surat pernyataan bahwa rekanan pengadaan blanko KTP dan Kartu Keluarga yang bonafid adalah PT Anu, PT Ini, PT Itu, dan sebagainya. Ingat, ini hanya sandiwara, semua rekanan yang disebut oleh Pak Dirjen ya satu kongsi. Tidak banyak rupiah yang diterima pejabat Pusat berdasarkan hitungan satuan blanko, paling-paling Rp 1000. Tapi coba dihitung sendiri saja kalau penduduk Indonesia 180 juta, hemm tentu seperti Titi Kamal yang melihat mie kesukaannya.....tidak tahan!! Belum lagi dengan pengadaan komputer dan programnya yang satu paket, pokoknya seperti Bondan Winarno yang sedang berwisata kuliner mencicipi hidangan spesialnya,....mak nyuuusss!!
0 komentar:
Posting Komentar